Jumat, 21 Juli 2017

Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan (dahulu bernama Gunung Pawitra) (1.653 m dpl) adalah gunung berapi kerucut (istirahat) yang terletak di Jawa TimurIndonesia. Posisinya berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur), berjarak kurang lebih 55 km dari Surabaya. Gunung Penanggungan merupakan gunung kecil yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang jauh lebih besar. Gunung Penanggungan sering disebut sebagai miniatur dari Gunung Semeru, karena hamparan puncaknya yang sama-sama terdapat pasir dan batuan yang luas. Menurut kepercayaan Jawa Kuno, Gunung Penanggungan merupakan salah satu bagian puncak Mahameru yang dipindahkan oleh penguasa alam. Penanggungan merupakan salah satu gunung suci dari sembilan gunung suci di Jawa.
Dilihat dari sisi sejarah, gunung ini memiliki nilai yang penting. Di sekujur lereng gunung ini ditemui berbagai peninggalan purbakala, baik candi, pertapaan, maupun petirtaan dari periode Hindu-Buddha di Jawa Timur. Berdasarkan studi selama dua tahun (2012-2014) ditemukan 116 situs percandian atau objek kepurbakalaan, mulai dari kaki sampai mendekati puncak gunung[1]. Beberapa struktur yang ditemukan adalah Gapura Jedong (926 Masehi), Petirtaan Jalatunda (abad ke-10), Petirtaan BelahanCandi KendalisodoCandi MerakCandi YudhaCandi Pandawa, dan Candi Selokelir. Selain bangunan Hindu, ditemukan pula punden berundak dan tempat pertapaan. Candi-candi di Gunung Penanggungan memiliki gaya yang unik, yaitu bangunannya menempel pada dinding gunung/lereng, tidak berdiri sendiri.


Selain sebagai kawasan sejarah dan ziarah, gunung berapi ini juga merupakan sasaran pendakian. Dikarenakan tingginya yang relatif lebih rendah daripada gunung lain disekitarnya, gunung ini cocok untuk dijadikan media pemanasan atau sekadar berlibur. Ada banyak jalur pendakian yang umum digunakan, yaitu jalur:

Betro, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol

Jalur ini dimulai dari arah utara Gunung Penanggungan di desa Wonosunyo. dari sini kita bisa melihat salah satu peninggalan masa lalu, yaitu candi Belahan atau Candi Sumber Tetek.
Kecamatan Trawas
Bila dari Trawas akan banyak pilhan jalur:
  1. LMDH Tamiajeng, Desa Tamiajeng Kecamatan Trawas Jalur pendakian Tamiajeng merupakan jalur yang paling ramai dilalui. Sehingga jalannya pun sudah kelihatan jalan setapak yang sering dipakai mondar-mandir. Dalam jalur ini terdapat 4 pos yang berada di bawah puncak bayangan.
  2. Petirtaan Jalatunda Desa Seloliman, Kecamatan Trawas Pendakian melalui jalur ini bermula dari Petirtaan Jalatunda Desa Seloliman.
  3. Desa Balekambang
  4. Desa Kedungudi

Kecamatan Ngoro

Jalur Jolotundo dimulai dari sebelah kiri dari gerbang pertirtaan Jolotundo desa Seloliman, yang akan mengarahkan pada kawasan hutan dengan melintasi candi bayi, candi putri, candi pura, candi gentong, dan candi sinta dan berlanjut pada punggungan gunung Penanggungan sampai dengan kawasan puncak sisi Utara

Gunung Ijen

Gunung Ijen Dengan kawah Birunya
Gunung Ijen (2.443 mdpl) yang terletak di Banyuwangi ini memang jadi selalu incaran para pendaki. Soalnya, hanya di kawah Ijen kamu bisa menemukan keunikan alam berupa blue firealias api biru yang fenomenal. Fenomena alam ini konon cuma satu-satunya di dunia, makanya gak heran kalau wisatawan dan pendaki dari luar negeri pun rela jauh-jauh kemari demi melihatnya.

Senin, 17 Juli 2017

Gunung Bromo

Gunung Bromo Termasuk Gunung Aktiv di Kota Malang

Wisata Bromo adalah destinasi wisata yang dikenal luas, baik dari wisatawan domestik maupun para penikmat perjalanan dari mancanegara. Gunung Bromo memiliki karakter alam yang menawan, hamparan lautan pasir yang luas, udara segar, dan berhawa dingin. Inilah yang membuat wisata Gunung Bromo disukai para wisatawan. Di puncak Bromo, Anda dapat mendapatkan pemandangan matahari terbenam (sunset), salah satu yang paling memikat di Indonesia.

Gunung Bromo adalah salah satu bagian yang membentuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memiliki ketinggian 2.392 meter dpl. Gunung ini merupakan gunung api aktif, dikeliling lautan pasir seluas 10 km2. Secara administratif, Gunung Bromo terletak di Provinsi Jawa Timur dan masuk ke dalam empat teritori pemerintah daerah, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Di Puncak Penanjakan, salah satu spot wisata yang ada di Gunung Bromo, Anda dapat menyaksikan terbenamnya matahari (sunset). Ini adalah panorama alam paling memikat yang akan Anda peroleh di tempat wisata Jawa Timur ini. Maka dari itu, Puncak Penanjakan banyak dikenal wisatawan sebagai tempat melihat sunset paling memikat di Gunung Bromo. Juga, hamparan pasir yang begitu luas laksana gurun terlihat sungguh mengagumkan di Bromo. Ketika matahari mulai kembali ke peraduannya, lautan pasir Gunung Bromo ini terlihat menawan dengan rona jingga menyelimutinya. Pemandangan indah ini bahkan dapat Anda saksikan dari Cemorolawang, sebuah pintu masuk ke area wisata Gunung Bromo ini.
Untuk dapat tiba di wisata Gunung Bromo, maka Anda harus tiba di bandara udara Juanda Surabaya, Jawa Timur. Ini jika Anda memang menempuh perjalanan udara. Dari bandara tersebut, Anda dapat memesan kendaraan yang akan mengantarkan Anda ke kawasan wisata Bromo. Anda akan menmpuh rute perjalanan ke Gunung Bromo, dimulai dari Surabaya – Pasuruan – Wonokitri – Gunung Bromo. Perjalanaan ini membutukan waktu 2 – 3 jam.

Perlu diketahui, terdapat beberapa rute perjalan untuk dapat sampai di Gunung Bromo.

1. Rute Pasuruan – Warung Dowo – Tosari – Wonokitri – Gunung Bromo, jarak perjalanan 71 km
2. Rute Malang – Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Gunung Bromo, jarak perjalanan 53 km
3. Rute Malang – Purwodadi – Nongkojajar – Tosari – Wonokitri – Penanjakan, jarak perjalanan 83 km

Sumber : www.amazingmalang.com

Gunung Semeru

Gunung Semeru Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Gunung Semeru adalah gunung api aktif yang berada di kabupaten Lumajang dan kabupaten Malang Jawa Timur. Memiliki puncak bernama Mahameru. Tinggi wisata gunung Semeru 3676 mdpl. Wisata gunung Semeru merupakan destinasi bagi Dolaners yang hobi melakukan wisata ekstrim. Diperlukan mental baja untuk bisa pergi ke wisata Gunung Semeru.
Taman Wisata  Gunung Semeru sangatlah cocok bagi anda yang suka tantangan. Alam yang ada di sana tak bisa ditolak keindahannya. Ada banyak flora fauna yang sangat menarik. Alam Indoesia memang sangatlah luar biasa. Wisata gunung Semeru masuk ke dalam jajaran destinasi yang cukup ramai di kalangan pecinta alam baik lokal maupun mancanegara. Banyak orang berkunjung kesana untuk menikmati terjalnya perjalanan ke Mahameru. Ada baiknya juga memerhatikan berbagai aturan demi keselamatan pengunjung. Banyak kasus terjadi akibat lalainya pengunjung terhadap aturan.Tak hanya wisata Gunung Semeru yang menjadi andalan, di kawasan tersebut terdapat beberapa gunung lain yang pesonanya tak kalah menarik. Wisata gunung Semeru yang lainnya adalah Gunung Bromo, Gunung Kursi, Segara Wedi, dan lainnya. Tentu sangat layak dikunjungi Dolaners yang hobi beradu dengan terik matahari, perjalanan menanjak, dan juga serunya jalan kaki menyusuri tempat yang luas.
Wisata Gunung Semeru yang sudah sangat terkenal adalah danau Ranu Kumbolo. Danau yang sangat indah dan dikelilingi bukit, menjadikan tempat ini sangat cocok ngecamp. Apalagi saat matahari bersinar di pagi hari, sinar matahari terlihat di balik bukit. Tak heran kawasan wisata Gunung Semeru di Ranu Kumbolo cenderung lebih ramai oleh wisatawan yang berkemah di sana. Bagi yang belum siap wisata Gunung Semeru ke puncak Mahameru, lebih baik berkemah ke Ranu Kumbolo adalah pilihan yang cukup menarik. Tentu, persiapan seperti tenda, dan juga sleeping bag dan logistic makanan harus siap dibawa.
Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota malang atau lumajang. Dari terminal kota malang Dolaners dapat menggunakan jasa angkutan umum menuju desa Tumpang. Kemudian dilanjutkan lagi dengan menggunakan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp. 13.000,- hingga Pos Ranu Pani.
Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip ini perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau (ranu) panidan ranu regulo. Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl. Untuk pendakian ke gunung semeru diperlukan waktu sekitar dua sampai empat hari untuk mencapai puncak tertinggi Gunung Semeru Mahameru.
Sumber : www.amazingmalang.com

Gunung Butak


Gunung Butak Jenis Gunung Stratovolcano.

Gunung Butak merupakan jenis gunung stratovolcano. Stratovolcano sendiri merupakan merukapan pegunungan tinggi mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vilkanik yang telah mengeras. Biasa ciri gunung stratovolkano adalah puncak yang curam dan landai pada kaki gunungnya. Gunung Butak juga belum memiliki catatan sejarah erupsi hingga saat ini, kemungkinan karena gunung itu tidak memiliki kawah seperti gunung Semeru.
Ada empat jalur untuk mencapai puncak Gunung Butak ini, pertama jalur Sirah Kencong, Blitar; kedua Gunung Kawi, Kepanjen; ketiga Desa Gadingkulon, Dau Malang; terakhir Bukit Panderman, Batu Malang. Tetapi yang menjadi jalur favorit bagi para pendaki adalah jalur Bukit Panderman. Sebenarnya jika dilihat dari bentuk geografisnya, jalur pendakian Bukit Panderman adalah jalur yang paling jauh disbanding dengan jalur yang lain. Mungkin para pendaki selain ingin mendaki gunung ini juga ini merasakan indahnya pesona Kota Batu sebagai pengusir rasa capek.
Pendaki hanya dibebani biaya Rp 5.000,- saja untuk biaya masuk dan parker motor saat akan mendaki Gunung Butak ini. Harga yang cukup murah bukan? Jalur awal pendakian Gunung Butak sama dengan jalur pendakian Panderman. Pendaki harus berhati-hati dan teliti melihat tanda-tanda, karena jalur menuju Gunung Butak memiliki banyak cabang.
Untuk menuju pos Pertama jalur masih aman-aman saja. Pendaki masih melewati ladang penduduk yang mayoritas ditumbuhi sayur-sayuran. Perjalanan sekitar tigapuluh menit, akan ada jalan menyabang. Di situlah jalur penuntu bagi para pendaki, jalur kiri adalah jalan untuk pendaki Bukit Panderman, sedangkan yang lain adalah jalur untuk pendaki Gunung Butak. Dibutukan waktu selama kurang lebih satu jam untuk mencapai pos pertama dari pos pemberangkatan, itu pun bergantung dari sering tidaknya dan lama tidaknya kita berhenti.
Perjalanan menuju pos berikutnya tidak terlalu sulit juga, karena medan yang dilewati adalah jalan datar yang berkelok. Hanya sesekali ada tanjakan naik maupun jalan turunan. Diperlukan waktu sekitar satu sampai dua jam untuk sampai di pos kedua ini.
Saat menuju pos ketiga pendaki akan melewati jalur yang menyerupai lorong dengan ranting pohon yang melingkar di atasnya. Sangat membantu pendaki agar tidak kepanasan karena teriknya sinar Matahari. Berikutnya menuju pos keempat, medan perjalan ini merupakan medan yang berat karena jalan menanjak tajam dengan tanah yang mudah hancur. Sebaiknya pendaki menggunakan masker saat melewati jalur ini, agar tanah yang hancur tidak ikut terhirup.
Jalur berikutnya adalah tebing dengan lahan sedikit miring dan hangus. Banyak pohon yang gosong dan abu bertebaran dimana-mana. Kemungkinan beberapa waktu lalu tempat ini terbakar, karena beberapa arang bekas pohon terbakar masih berhawa panas. Telah melawati lahan itu, pendaki akan melewati jalur tanjakan curam dengan tahan padat dan pohon yang sedang-sedang. Selanjutnya melewati jalan setapak dengan tebing yang sedikit curam. Setelah melewati tebing itu pendaki akan disuguhi pada rumput Savana dengan daun keringnya. Di situlah tempat peristirahatan terakhir  dan bermalam sebelum melanjutkan pendakian ke puncak. Di padang Savana ini juga pendaki dapat menemui sumber mata air yang airnya begitu dinging, sejuk dan menyegarkan.
Sumber : www.amazingmalang.com

Gunung Panderman

Gunung Panderman Puncak Basundhara

Gunung Panderman adalah sebuah gunung yang terletak di Kota Batu Malang yang memiliki puncak bernama Basundara. Nama gunung ini sendiri diambil dari nama seorang Belanda bernama Van Der Man yang mengagumi keindahan gunung ini pada waktu itu. Gunung Panderman adalah sebuah tempat wisata yang cocok bagi anda yang menyukai pendakian termasuk bagi anda yang masih pemula pada bidang pendakian.

Gunung ini terletak di dusun Toyomerto Kelurahan Songgokerto Desa Pesanggrahan, Batu Malang. DusunToyomerto juga bisa dicapai dengan kendaraan umum dari kota Batu sekitar 3 Km yakni dengan menaiki bus jurusan Malang – Jombang/ Kediri kemudian turun di perempatan desa Pesanggarahan.
Gunung Panderman ini sangat cocok bagi pendaki yang tidak mempunyai waktu banyak karena gunung ini hanya sekitar 2000 mdpl yang bisa ditempuh dengan perjalanan selama satu hari. Biasanya pada hari sabtu malam, banyak para mahasiswa di kota Malang yang berpetualang ke gunung yang termasuk dalam gugusan pegunungan Putri Tidur (Gunung Kawi).

Untuk sampai ke puncak anda hanya membutuhkan waktu 2-3 jam. Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, anda bisa menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit dari kota Malang dan anda bisa menitipkannya di basecamp panderman yang berada di rumah paling ujung gapura panderman, disitu juga anda akan mendaftarkan siapa saja yang akan ikut mendaki. Jika anda berkendara dengan menggunakan sepeda motor, anda bisa menitipkan ke tempat penitipan sepeda motor yang dikelola oleh warga sekitar hanya dengan cukup membayar 5000/malam.

Ada dua pos sebelum kita mencapai puncak gunung ini. Pertama kita akan menjumpai pos Latar Ombo yang berada di ketinggian 1604 mdpl. Tempat ini bisaanya digunakan untuk camping para pendaki. Disini juga tersedia sumber mata air yang masih sangat jernih sehingga anda dapat menggunakannya untuk minum juga memasak. Setelah anda melanjutkan perjalanan, anda akan menjumpai pos kedua yakni Watu Gede karena tempat ini memang terdapat banyak sekali batu besar yang bisa digunakan untuk beristirahat.
Setelah melewati dua pos tersebut, anda bisa langsung menuju ke puncak gunung Panderman. Di puncak banyak terdapat monyet yang bergelantungan di pepohonan dan sesekali menunggu meminta makanan. Jadi sebaiknya anda simpan barang bawaan anda agar tidak dicuri oleh monyet tersebut. Jika anda mendaki gunung ini pada malam hari, anda akan disuguhkan pemandangan kota Batu dan Malang dengan gemerap lampu yang sungguh mempesona.

Sumber : www.amazingmalang.com

Gunung Arjuna

Gunung Arjuna Merupakan Gunung Yang Terletak Di Malang, Jawa Timur

Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang, Jawa Timur, bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 m dbl dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu. Nama Arjuno berasal dari salah satu tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna.

Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat di atas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu,Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Di samping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuno. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari Sumberawan, Singosari. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari, Malang dan merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian. Bisa juga melewati Purwosari yang lebih gampangdilewati, karena hanya setengah jam dari jalan raya dan langsung sampai di Tambakwatu, Jika kita mulai start dari tretes atau lebih dikenal pos tompul kita akan melewati Pet Bocor kira kira 30mnt dari tompul,biasanya para pendaki berhenti sejenak untuk ambil air dan beristirahat  karna trekingny cukup menguras tenaga, kita lanjutkan lagi menujuh kokopan jarak tempunya sekitar 3jam kalau normal, klau kita si biasanya 4-5 jam maklum kita bukan pendaki hahaha , lanjut lagi ke pondokan jarak tempuh sekitar 4jam ,pondokan merupakan pos persimpangan untuk pendakian Arjuna atau Welilang Kokopan puncak arjuna butuh waktu 3-4 jam tergantung fisik masing-masing,para pendaki akan melewati lembah kidang (bahasa jawa),lembah dengan padang rumput yang luas konon dulu masih banyak rusa liar disana lanjutkn pejalanan 2jam kemudian sampailah puncak arjuna puncak berbatu banyak yang cedera kaki waktu perjalanan pulang karna  jalur dari pondokan ke tompul jalan makadam / berbatu ,maklum merupakan jalur mobil hartop pengambil belerang .
Sumber : www.amazingmalang.com

Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan Gunung Penanggungan  (dahulu bernama  Gunung Pawitra ) (1.653  m   dpl ) adalah  gunung berapi kerucut  (istiraha...